Wednesday, February 20, 2013

Askep Mekanisme Pertahanan Ego (MPE)

Askep Mekanisme Pertahanan Ego (MPE) Secara fisiologis manusia dilengkapi dengan ‘antibodi’  suatu sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yg berfungsi melindungi tubuh dari penyakit
Secara psikologik manusia juga dilengkapi dengan suatu mekanisme pertahanan yg disebut sebagai ‘defense mekanisme’  membantu melunakkan kekecewaan / menyesuaikan diri thdp tekanan-tekanan hidup
1.      DEFINISI
Sekumpulan pola perasaan, pikiran atau perilaku yg bersifat involunter/ tidak disadari/ unconsious yg timbul akibat adanya bahaya psikikis yg mengancam
Dalam aliran psikoanalisis dari Sigmund Freud,
mekanisme pertahanan ego adalah strategi psikologis yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra-diri. Orang yang sehat biasa menggunakan berbagai mekanisme pertahanan selama hidupnya. Mekanisme tersebut menjadi patologis bila penggunaannya secara terus menerus membuat seseorang berperilaku maladaptif sehingga kesehatan fisik dan/atau mental orang itu turut terpengaruhi. Kegunaan mekanisme pertahan ego adalah untuk melindungi pikiran/diri/ego dari kecemasan, sanksi sosial atau untuk menjadi tempat "mengungsi" dari situasi yang tidak sanggup untuk dihadapi.
Mekanisme pertahanan dilakukan oleh ego sebagai salah satu bagian dalam struktur kepribadian menurut psikoanalisis Freud selain id, dan super ego. Mekanisme tersebut diperlukan saat impuls-impuls dari id mengalami konflik satu sama lain, atau impuls itu mengalami konflik dengan nilai dan kepercayaan dalam super ego, atau bila ada ancaman dari luar yang dihadapi ego.
2.      Faktor penyebab
Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan. Bila kecemasan sudah membuat seseorang merasa sangat terganggu, maka ego perlu menerapkan mekanisme pertahanan untuk melindungi individu. Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas. Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan ketegangan fisik dan mental. Perasaan demikian akan terdorong untuk bertindak defensif terhadap apa yang dianggap membahayakannya. Penggunaan mekanisme pertahanan dilakukan dengan membelokan impuls id ke dalam bentuk yang bisa diterima, atau dengan tanpa disadari menghambat impuls tersebut.
3.      TUJUAN
Penggunaannya adalah untuk melenyapkan konflik psikik / cemas/ distres yg mungkin timbul agar hilang dari kesadaran
Mekanisme ini tidak selalu diartikan sebagai suatu yg patologik, oleh karena tidak jarang dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk hidup damai dengan dirinya sendiri
Banyaknya MPE yg dipakai setiap menghadapi stres, sampai dapat mengganggu taraf penyesuaian diri seseorang dapat dipakai sebagai indikator untuk menentukan derajat kesehatan jiwa seseorang.
4.      KLASSIFIKASI
·         Narsisistik : berdasarkan diri sendiri (ego)
·         Immatur : tidak matang / belum dewasa
·         Neurotik : dibawa ke dalam suatu kecemasan
·         Matur : matang / dewasa

ARSISISTIK
Ø  Proyeksi
Menyalahkan orang lain atas kelalaian/ kekurangannya atau menyalahkan orang atas dorongan/ keinginannya yg tidak dapat diterima oleh masyarakat umum
Ø  Denial
Menolak mengakui yg sebenarnya betul
Ø  Distorsi
Merubah realitas agar sesuai dengan kebutuhan dunia dalamnya
IMMATUR
Ø  Acting out
Mengeluarkan keinginan yg tak sadar ke alam sadar secara langsung
maupun tak langsung
Ø   Hipokondriasis
Pikiran tertuju kepada fungsi tubuh dengan mengatakan tubuhnya sakit yang gawat
Ø  Bloking
Penghentian arus pikir yg tiba-tiba
Ø  Regresi
Mundur ke fase perkembangan yg telah dilalui yg terfiksasi
Ø  Introyeksi
Semua kekeliruan dibawa ke dalam diri sendiri ok salah sendiri
Ø   
Fantasi
Khayalan yg memuaskan keinginan dan kebutuhan yg tidak dimiliki dalam realita
Ø  Konversi
Konflik psikologis diubah ke dalam dirinya menjadi keluhan fisik
NEUROTIK
Ø  Represi
Menekan peristiwa tertentu dari alam sadar ke alam tak sadar
 berbuat seolah-olah tidak cemas
Ø  Displacement
Mengalihkan pikiran kepada bentuk yg lain dimana secara emosional pikiran tadi masih ada hubungannya
Ø  Disosiasi
Mempunyai kepribadian yg berbeda dalam waktu yg sama
Ø  Isolasi/amnesia lakunaris
Menghilangkan suatu pikiran/ kenangan/ pengalaman dari alam sadar
Ø  Rasionalisasi
Mengalihkan segala sesuatu ke proses rasio yg bebas dari segala emosinya
Ø  Reaksi formasi
Perilaku yg berlawanan dengan perasaan kita yg sebenarnya
MATUR
Ø  Altruisme
Pelayanan yg berlebihan terhadap seseorang yg sifatnya membangun
Ø  Supresi
Menekan/ mengendalikan suatu pikiran / perasaan secara sadar
Ø  Sublimasi
Mengarahkan dorongan dari dalam dirinya kepada yg dapat diterima masyarakat
Ø  Humor
Ekspresi perasaan ditunjukkan tanpa menimbulkan rasa tidak senang orang lain
Ø  Antisipasi
Perencanaan untuk masa depan dalam menghadapi rasa tidak senang yg timbul dalam dirinya
Ø  Ascetisisme
Menghilangkan perasaan yg menyenangkan yg timbul dari suatu pengalaman yg menyenangkan pula
5.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa yang biasanya muncul adalah :
1)               Penyelesaian kerusakan
2)               Kecemasan
3)               Pola napas tidak efektif
4)               Koping individu tidak efektif
5)               Diam
6)               Gangguan pembagian bidang energi
7)               Ketakutan 
8)               Inkontinensial
9)               Stres
10)           Cedera resiko terhadap......
11)           Perubahan nutrisi
12)           Respon pasca trauma
13)           Ketidakberdayaan
14)           Gangguan harga diri
15)           Gangguan pola tidur
16)           Isolasi sosial
17)           Perubahan proses berfikir
18)           Gangguan eliminasi urine
6.      INTERVENSI
Tujuan umum       : Klien akan mengurangi ansietasnya dari tingkat ringan hingga panik.
Tujuan khusus : 
Klien mampu :
      Membina hubungan saling percaya
      Melakukan aktifitas sehari-hari
      Mengekspresikan dan mengidentifikasi tentang kecemasannya
      Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan ansietas
      Meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraannya
      Klien terlindung dari bahaya.
a)      Ansietas ringan
Deskripsi Batasan karakter Intervensi 
Ansietas ringan adalah ansietas normal dimana motivasi individu pada keseharian dalam batas kemampuan untuk melakukan dan memecahkan masalah meningkat. - Tidak nyaman
-       Gelisah
-       Insomnia ringan
-       Perubahan nafsu makan ringan
-       Peka
-       Pengulangan pertanyaan
-       Prilaku mencari perhatian
-       Peningkatan kewaspadaan
-       Peningkatan persepsi pemecahan masalah
-       Mudah marah
-       Fokus pada masalah masa dating
-       Gerakan tidak tenang - Perhatikan tanda peningkatan ansietas 
-       Bantu klien menyalurkan energi secara konstruktif
-       Gunakan obat bila perlu
-       Dorong pemecahan masalah
-       Berikan informasi akurat dan fuktual
-       Sadari penggunaan mekanisme pertahanan
-       Bantu dalam mengidentifikasi keterampilan koping yang berhasil
-       Pertahankan cara yang tenang dan tidak terburu
-       Ajarkan latihan dan tehnik relaksasi

b)      Ansietas sedang
Deskripsi Batasan karakter Intervensi 
Ansietas sedang adalah cemas yang mempengaruhi pengetahuan baru dengan penyempitan lapangan persepsi sehngga individu kehilangan pegangan tetapi dapat mengikuti pengarahan orang lain. - Perkembangan dari ansietas ringan
-       Perhatian terpilih dari lingkungan
-       Konsentrasi hanya pada tugas-tugs individu
-       Suara bergetar
-       Ketidaknyamanan jumlah waktu yang digunakan
-       Takipnea
-       Takikardia
-       Perubahan dalam nada suara
-       Gemetaran
-       Peningkatan ketegangan otot
-       Menggigit kuku,memukul-mukulkan jari,menggoyangkan kaki dan mengetukkan jari kaki - Pertahankan sikap tidak tergesa-gesa,tenang bila berurusan dengan pasien
-       Bicara dengan sikap tenang,tegas meyakinkan
-       Gunakan kalimat yang pendek dan sederhana
-       Hindari menjadi cemas,marah,dan melawan
-       Dengarkan pasien
-       Berikan kontak fisik dengan menyentuh lengan dan tangan pasien
-       Anjurkan pasien menggunakan tehnik relaksasi
-       Ajak pasien untuk mengungkapkan perasaannya
-       Bantu pasien mengenali dan menamai ansietasnya

c)      Ansietas berat
Deskripsi Batasan karakter Intervensi 
Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderung memikirkan hal yang sangat kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan,untuk dapat memusatkan pada daerah lain.
-       Perasaan terancam
-       Ketegangan otot yang berlebihan
-       Diaforesis
-       Perubahan pernapasan
-       Napas panjang
-       Hiperventilasi
-       Dispnea
-       Pusing
-       Perubahan gastrointestinalis
-       Mual muntah
-       Rasa terbakar pada ulu hati
-       Sendawa 
-       Anoreksia
-       Diare atau konstipasi
-       Perubahan kardivaskuler
-       Takikardia
-       Palpitasi
-       Rasa tidak nyaman pada prekokardia
-       Berkurangnya jarak persepsi secara berat
-       Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
-       Rasa terbakar
-       Kesulitan dan ketidaktepatan pengungkapan 
-       Aktivitas yang tidak berguna
-       Bermusuhan - Isolasi pasien dalam lingkungan yang aman dan tenang
-       Biarkan perawatan dan kontak sering sampai konstan
-       Berikan obat-obatan pasien melakukan hal untuk dirinya sendiri
-       Observasi adanya tanda-tanda peningkatan agitasi
-       Jangan mennyentuh pasien tanpa permisi
-       Yakinkan pasien bahwa dia aman
-       Kaji keamanan dalam lingkungan sekitarnya.

d)     Panik
Deskripsi Batasan karakter Intervensi 
Mengungkapkan sampai tingkat dimana individu berada pada bahaya terhadap diri sendiri dan orang lain serta dapat menjadi diam atau menyerang dengan cara kacau. - Hiperaktif atau imobilitasi berat
-       Rasa terisolasi yang ekstrim
-       Kehilangan desintegrasi kepribadian
-       Sangat goncang dan otot-otot tegang
-       Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan kalimat yang lengkap
-       Distori persepsi dan penilaian yang tidak realistis terhadap lingkungan dan ancaman
-       Perilaku kacau dalam usaha melarikan diri
-       Menyerang - Tetap bersam pasien;minta bantuan
-       Jika mungkin hilangkan beberapa stressor fisik dan psikologisdari lingkungan
-       Bicara dengan tenang,sikap meyakinkan,menggunakan nada suara yang rendah
-       Katakan pada pasien bahwa nada (staf) tidak akan membahayakan dirinya sendiri atau orang lain
-       Isolasikan pasien pada daerah yang aman dan nyaman
-       Lanjut dengan perawatan ansietas berat
7.      Implementasi
Pelaksanaan keperawatan merupakan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah dirumuskan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien secara optimal dengan menggunakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Dalam melaksanakan keperawatan, haruslah dilibatkan tim kesehatan lain dalam tindakan kolaborasi yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan serta berdasarkan atas ketentuan rumah sakit.
8.      Evaluasi
Ansietas ringan : 
1)      Pasien mampu menggunakan koping secara efektif untuk mengatasi ancaman potensial atau aktual
2)      Pasien mampu meningkatkan pengetahuan tentang situasi diri
3)      Pasien melaporkan peningkatan harga diri
Ansietas sedang : 
1)      Pasien menerima ancaman secra realitas
2)      Pasien mengekspresikan berkurangnya tingkat ansietas
Ansietas berat : 
1)      Pasien mengungkapkan penurunan prilaku,afektif,gejala fisiologis dari ansietas.
2)      Pasien mampu mendemonstrasikan kemampuan untuk konsentrasi dan mengikuti dengan bantuan terhadap lingkungan sekitar.
3)      Menggunakan strategis koping untuk mengurangi ansietas.
4)      Menggunakan pikiran persepsi dan ansietas terlebih dahulu.
Panik :
1)      Pasien tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
2)      Pasien mengekspresikan penurunan perasaan ansietas.
3)      Mulai membuat keputusan untuk diri sendiri.





No comments: