Tuesday, March 5, 2013

TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH

Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak adalah sebagai satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di keluarga. Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan individu mendukung, menghargai dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak (Johson, 1989).Sedangkan prinsip keperawatan anak harus berfokus pada anak dan keluarga, untuk memenuhi kebutuhan anak dan kelurga (Casey,1977).



Anak adalah sesuatu yang unik, dimana di setiap tahap tumbuh kembangnya memerlukan perhatian khusus bagi orang tua maupun pengasuhnya, begitu juga dengan anak usia prasekolah. Usia prasekolah adalah usia antara 3 sampai 6 tahun, dimana pada usia ini adalah masa atau waktu kritikal untuk perkembangan emosional dan psikologik.
Periode prasekolah (usia 3 sampai 6 tahun) adalah usia mempersiapkan anak untuk perubahan gaya hidupnya yang paling bermakana yaitu usia masuk sekolah. Tantangan-tantangan perkembangan dari periode sebelumnya diakhiri dalam lingkungan social yang luas dan dibentuk kembali oleh pertambahan bahasa yang rumit. Sebagai contoh adalah tantangan pengaturan diri sendiri dalam menghadapi kemungkinan dorongan yang besar. Masalah ini, pada awal masa pertumbuhan,muncul kembali seperti anak menghadapi tempat bermain yang ramai atau suatu ruang kelas prasekolah. Ketegangan antara pertumbuhan perasaan otonomi anak dan keterbatasan internal maupun eksternal, menentukan pusat dinamis usia ini.
Keberhasilan pencapaian tingkat pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya sangat penting bagi anak prasekolah untuk memperhalus tugas-tugas yang telah mereka kuasai.
Tinggi Badan
Pertambahan tinggi badan rata-rata adalah 6,25 – 7,5 cm/tahun. Tinggi badan rata-rata pada usia 3 tahun adalah 95 cm, pada usia 4 tahun adalah 103 cm, pada usia 5 tahun adalah 110 cm.
Berat Badan
Pertambahan berat badan rata-rata adalah 2,3 kg/tahun.
Berat badan rata-rata anak usia 3 tahun adalah 14,6 kg, pada anak usia 4 tahun adalah 16,7 kg, pada anak usia 5 tahun adalah 18,7 kg
Proporsi fisik tidak lagi menyerupai anak todler dalam posisi jongkok dan perut yang gembung. Postur tubuh anak prasekolah lebih langsing tetapi kuat, anggun, tangkas dan tegap. Hanya ada sedikit perbedaan dalam karakteristik fisik sesuai dengan jenis kelamin, kecuali yang ditentukan oleh faktor lain seperti pakaian dan potongan rambut.
Sebagian sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat. Selama periode ini sebagaian anak sudah menjalani toilet training.
Seluruh gigi desidua yang berjumlah 20 harus lengkap pada usia 3 tahun. Perkembangan motorik halus pada usia prasekolah memungkinkan anak mampu menggunakan sikat gigi dengan baik, anak harus menggosok giginya dua kali sehari.

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

1.      Teori perkembangan Psikososial menurut Erikson
Anak usia prasekolah menurut Erikson berada pada fase inisiatif vs rasa bersalah, yaitu

  • Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
  • Rasa inisiatif mulai menguasai anak
  • Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas tertentu
  • Anak mulai diikutsertakan sebagai individu, misal turut serta merapikan tempat tidur, membantu orang tua di dapur.
  •  Anak mulai memperluas lingkup pergaulannya, aktif diluar rumah
  • Kemampuan berbahasa meningkat
  •  Hubungan dengan teman sebaya atau saudara cenderung untuk menang sendiri
  • Rasa kecewa dan rasa bersalah dapat timbul oleh karena anak tidak dapat tujuan dan kegiataannya karena keterbatasan lingkungan, misalnya orang tua terlalu tinggi/berlebihan yang membuat anak merasa aktifitasnya atau imajinasinya buruk

2.      Teori perkembangan psikoseksual menurut Freud
      Anak usia prasekolah menurut Freud berada pada fase phallic, yaitu
  • Anak mulai melakukan rangsangan erotic meraba-raba genetalia Anak mulai dapat merasakan dorongan seksual kemuadianditujukan pada orang tua lawan jenis, perasaan ini membuat dorongan untuk bersaing dengan orang tua sejenis atau merebut perhatian orang lain
  • Perasaan seksual yang negative menyababkan ia menjauhi orang tua dengan jenis kelamin berbeda dan mulai dekat dengan orang tua sejenis, dimulainya proses identifikasi seksual. Disini muncul istilah Oedipus komplek (mencintai ibu) dan Elektra komplek (cemburu karena tidak punya penis)

3.      Teori perkembangan Moral menurut Kohlberg
Tinjauan Kohlberg anak usia prasekolah berada pada tahap prakonvensional dalam perkembangan moral, yang terjadi hingga usia 10 tahun. Pada tahap ini perasaan bersalah muncul dan penekanannya pada pengendalian eksternal.
4.      Teori perkembangan kognitif menurut Piaget
Menurut Piaget anak usia prasekolah berada pada tahap berpikir praoperasional pada perkembangan kognitif, dari 2 – 7 tahun, memiliki 2 fase yaitu fase prakonseptual dan fase intuitif .
5.      Teori perkembangan menurut Sullivan
Teori ini lebih menekankan pada hubungan interpersonal. Anak menggunakan hubungan social dalam mengembangkan konsep diri. Interaksi awal adalah interaksi antara bayi dan ibunya, dimana akan memberikan kebahagiaan dan kenyamanan. Hubungan ini berpengaruh satu sama lainnya dalam satu keluarga. Pada usia 2 -5 tahun, hubungan interpersonal sudah lebih luas walaupun di lingkungan social lainnya.
Pada anak usia 2 – 5 tahun, hubungan interpersonal sudah lebih luas, walaupun di lingkungan social sekitar rumah
Studi observasi menyatakan bahwa pada usia 2 – 3 tahun lebih menyenangkan dan lebih suka dekat dengan orang dewasa
Usia 4 – 5 tahun anak lebih suka bermain dengan kelompoknya, di usia sekolah hubungan social anak menjadi lebih luas, baik diperoleh di sekolah maupun diperoleh sebelumnya.
Identitas personal pada usia dewasa berkembang dalam hubungan yang lebih mendalam, awalnya hubungan dengan teman sejenis selanjutnya lawan jenis.
bagaimana perkembangan anak pra sekolah? silakan klik disini

No comments: