Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak adalah sebagai satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di keluarga. Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan individu mendukung, menghargai dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak (Johson, 1989).Sedangkan prinsip keperawatan anak harus berfokus pada anak dan keluarga, untuk memenuhi kebutuhan anak dan kelurga (Casey,1977).
Anak adalah sesuatu yang unik, dimana di setiap tahap tumbuh kembangnya
memerlukan perhatian khusus bagi orang tua maupun pengasuhnya, begitu juga
dengan anak usia prasekolah. Usia prasekolah adalah usia antara 3 sampai 6
tahun, dimana pada usia ini adalah masa atau waktu kritikal untuk perkembangan
emosional dan psikologik.
Periode prasekolah (usia 3 sampai 6 tahun) adalah
usia mempersiapkan anak untuk perubahan gaya hidupnya yang paling bermakana
yaitu usia masuk sekolah. Tantangan-tantangan perkembangan dari periode
sebelumnya diakhiri dalam lingkungan social yang luas dan dibentuk kembali oleh
pertambahan bahasa yang rumit. Sebagai contoh adalah tantangan pengaturan diri
sendiri dalam menghadapi kemungkinan dorongan yang besar. Masalah ini, pada
awal masa pertumbuhan,muncul kembali seperti anak menghadapi tempat
bermain yang ramai atau suatu ruang kelas prasekolah. Ketegangan antara
pertumbuhan perasaan otonomi anak dan keterbatasan internal maupun eksternal,
menentukan pusat dinamis usia ini.
Keberhasilan pencapaian tingkat pertumbuhan dan
perkembangan sebelumnya sangat penting bagi anak prasekolah untuk memperhalus
tugas-tugas yang telah mereka kuasai.
Tinggi Badan
Pertambahan tinggi badan
rata-rata adalah 6,25 – 7,5 cm/tahun. Tinggi badan rata-rata pada usia 3 tahun
adalah 95 cm, pada usia 4 tahun adalah 103 cm, pada usia 5 tahun adalah 110 cm.
Berat Badan
Pertambahan berat badan rata-rata adalah 2,3
kg/tahun.
Berat badan rata-rata
anak usia 3 tahun adalah 14,6 kg, pada anak usia 4 tahun adalah 16,7 kg, pada
anak usia 5 tahun adalah 18,7 kg
Proporsi fisik tidak
lagi menyerupai anak todler dalam posisi jongkok dan perut yang gembung. Postur
tubuh anak prasekolah lebih langsing tetapi kuat, anggun, tangkas dan tegap. Hanya ada sedikit
perbedaan dalam karakteristik fisik sesuai dengan jenis kelamin, kecuali yang
ditentukan oleh faktor lain seperti pakaian dan potongan rambut.
Sebagian sistem tubuh
telah matur dan stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan
yang moderat. Selama periode ini sebagaian anak sudah menjalani toilet
training.
Seluruh gigi desidua yang berjumlah 20 harus
lengkap pada usia 3 tahun. Perkembangan motorik halus pada usia prasekolah
memungkinkan anak mampu menggunakan sikat gigi dengan baik, anak harus
menggosok giginya dua kali sehari.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
1. Teori perkembangan
Psikososial menurut Erikson
Anak usia prasekolah menurut Erikson berada pada
fase inisiatif vs rasa bersalah, yaitu
- Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
- Rasa inisiatif mulai menguasai anak
- Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas tertentu
- Anak mulai diikutsertakan sebagai individu, misal turut serta merapikan tempat tidur, membantu orang tua di dapur.
- Anak mulai memperluas lingkup pergaulannya, aktif diluar rumah
- Kemampuan berbahasa meningkat
- Hubungan dengan teman sebaya atau saudara cenderung untuk menang sendiri
- Rasa kecewa dan rasa bersalah dapat timbul oleh karena anak tidak dapat tujuan dan kegiataannya karena keterbatasan lingkungan, misalnya orang tua terlalu tinggi/berlebihan yang membuat anak merasa aktifitasnya atau imajinasinya buruk
2. Teori perkembangan
psikoseksual menurut Freud
Anak usia prasekolah
menurut Freud berada pada fase phallic, yaitu- Anak mulai melakukan rangsangan erotic meraba-raba genetalia Anak mulai dapat merasakan dorongan seksual kemuadianditujukan pada orang tua lawan jenis, perasaan ini membuat dorongan untuk bersaing dengan orang tua sejenis atau merebut perhatian orang lain
- Perasaan seksual yang negative menyababkan ia menjauhi orang tua dengan jenis kelamin berbeda dan mulai dekat dengan orang tua sejenis, dimulainya proses identifikasi seksual. Disini muncul istilah Oedipus komplek (mencintai ibu) dan Elektra komplek (cemburu karena tidak punya penis)
3. Teori perkembangan Moral
menurut Kohlberg
Tinjauan Kohlberg anak usia
prasekolah berada pada tahap prakonvensional dalam perkembangan moral, yang terjadi hingga usia 10 tahun. Pada
tahap ini perasaan bersalah muncul dan penekanannya pada pengendalian
eksternal.
4. Teori perkembangan kognitif
menurut Piaget
Menurut Piaget anak usia prasekolah berada pada tahap berpikir
praoperasional pada perkembangan kognitif, dari 2 – 7 tahun, memiliki 2 fase
yaitu fase prakonseptual dan fase intuitif .
5. Teori perkembangan menurut
Sullivan
Teori ini lebih menekankan
pada hubungan interpersonal. Anak menggunakan hubungan social dalam
mengembangkan konsep diri. Interaksi awal adalah interaksi antara bayi dan
ibunya, dimana akan memberikan kebahagiaan dan kenyamanan. Hubungan ini
berpengaruh satu sama lainnya dalam satu keluarga. Pada usia 2 -5 tahun,
hubungan interpersonal sudah lebih luas walaupun di lingkungan social lainnya.
Pada anak usia 2 – 5 tahun,
hubungan interpersonal sudah lebih luas, walaupun di lingkungan social sekitar
rumah
Studi observasi menyatakan
bahwa pada usia 2 – 3 tahun lebih menyenangkan dan lebih suka dekat dengan orang dewasa
Usia 4 – 5 tahun anak lebih suka bermain dengan
kelompoknya, di usia sekolah hubungan social anak menjadi lebih luas, baik
diperoleh di sekolah maupun diperoleh sebelumnya.
Identitas personal pada usia dewasa berkembang
dalam hubungan yang lebih mendalam, awalnya hubungan dengan teman sejenis
selanjutnya lawan jenis.
bagaimana perkembangan anak pra sekolah? silakan klik disini
bagaimana perkembangan anak pra sekolah? silakan klik disini
No comments:
Post a Comment